Share

CHAPTER 42

Akhirnya yang Raihan tunggu-tunggu tiba juga, suaminya kini mau bicara serius dengannya.  Ia segera melepaskan antingnya dan menaruhnya ke dalam kotak perhiasannya lalu dia mengubah posisi duduknya, menghadap ke arah Nico.

“Ya, bicaralah Nico … aku sudah menunggunya ….”  

“Kau … pasti sudah tahu tentang Olive ….”

Raihan hanya diam memandang Nico dan suaminya itu kini mengambil posisi bertekuk satu lutut di depannya.

“Kami dulu pacaran dan aku berencana melamarnya tapi …,” Nico diam memberi jedah, “tiba-tiba dia memutusku dan bertunangan dengan laki-laki lain.”

“Lalu?”

“Tidak lama kemudian, ayahku menyuruhku menikahimu. Kau tahu sendiri kan pernikahan kita sangat tiba-tiba?”

“Apa … kau masih mencintainya?”

Nico menatap mata Raihan begitu lekat. “Saat kita menikah, aku memang masih mencinta

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status