Share

CHAPTER 47

Hasya merenung, ia mengingat kembali kejadian semalam dimana ia menemukan seorang pria dalam keadaan babak belur di parkiran club malam. Ia penasaran bagaimana keadaan pria itu sekarang, sayang sekali ia lupa menanyakan siapa nama pria itu. tapi hasya yakin pria itu bekerja di kantor yang sama dengannya.

Ah, tidak mungkin dia masuk ke kantor dalam keadaan penuh luka-luka di wajahnya, batin Hasya.

“Whoi!”

Hasya tersentak dari lamunannya, ia menoleh ke depan dan mata coklat Nico kini sedang menatapnya aneh. “Apa?” tanya Hasya dengan polosnya.

“Apanya yang apa?” sewot Nico, “tadi kubilang sebaiknya kau di sini saja, tidak usah ikut-ikutan proyek!”

Hasya mendengus, “Kak Nico bagaimana, sih? Kakak kan tahu aku tidak suka lama di dalam ruangan!” timpalnya lebih jutek.

“Proyek itu tidak cocok buat perempuan ….” lanjut Nico.

“Ah, aku tetap mau meliha

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status