Share

Saran Pardi

SUASANA berubah hening. Baik Abdi maupun Pardi sama-sama tercenung. Masing-masing sibuk dengan pikirannya sendiri-sendiri. Kopi yang dibawa Atisaya kemudian menjadi penghangat kebisuan yang melanda dua lelaki di ruang rawat inap itu.

Setelah mengucap salam dan memberi senyum, tanpa banyak kata Atisaya larut dalam kesibukan memindahkan kopi yang ia beli. Abdi hanya memandangi gerak-gerik tunangannya itu dengan tatapan mata. Sedangkan Pardi terlihat memejamkan mata, bersandar pada sofa.

Dalam lemari besi di sebelah ranjang pasien terdapat beberapa gelas, sengaja disediakan pihak rumah sakit bagi pasien yang dirawat. Kopi dipindahkan dari bungkusan plastik ke dalam gelas-gelas tersebut. Lantas dihidangkan pada Pardi dan Abdi.

"Kopinya diminum, Mas Pardi. Mumpung masih panas," ujar Atisaya saat meletakkan gelas kopi untuk Pardi ke atas meja rendah di sebelah sofa.

Pardi tergeragap, agaknya kaget oleh panggilan itu. Buru-buru ia tegakkan posisi tubuh, dan meng

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status