Share

MENGHIBUR NAMI

Samudra tahu jika Nami tidak bermaksud ingin benar-benar mati. Nami dan mereka yang menyebutkan kematian, tidaklah sungguh ingin mati. Mereka hanya lelah dan membutuhkan pertolongan akan deraan hidup yang menghantam kehidupan.

Ujian naik level setiap manusia memang berbeda. Samudra sebagai manusia yang punya hati nurani, tentu tidak akan meninggalkan Nami sendirian disaat terpuruknya.

Nami terpaksa harus merelakan rumah yang penuh kenangan suka dan duka bersama mendiang papanya. Entah bagaimana kelanjutannya, Nami dibawa Samudra ke suatu tempat. Nami kembali disuntik penenang agar bisa menstabilkan mentalnya yang carut marut.

Jejak air mata berkumpul di wajah ayu Nami yang biasanya terlihat paling cerah saat di hadapan orang lain.

“Sam, kakak kira udah cukup kamu terlalu dalam masuk ke masalah yang Nami. Yang kemarin, kakak sama ayah dan ibu masih biarin kamu mendampingi Nami, meski kamu jelas nggak salah sama sekali. Namun sekarang sudah cukup, Bro. Kamu kembali fokus sama pekerj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status