Share

bab 27

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU 27

"Kenapa, Tari? Bicara yang jelas!" ujar Kinar menatap tajam pengasuh putranya itu.

"I-itu, tadi Mas Farraz tidak sengaja dibentak sama ayahnya."

Deg. Seketika Kinar langsung terhenyak. Seorang ibu tidak akan terima jika anaknya dibentak, meskipun yang membentak ayahnya sendiri. Luka di hati Kinar kini kian menganga. Rasanya sabar saja sekarang tak cukup untuk menghadapi suaminya.

Tak mungkin mencecar Tari sekarang karena masih ada Farraz. Kinar tak ingin putranya mendengar pembicaraannya.

"Nanti saya bicara sama kamu. Tolong jangan tidur dulu!" pinta Kinar.

"Baik, Mbak." Tari mengangguk dengan sedikit membungkukkan badan lalu pergi dari hadapan Kinar.

Kinar menghela napas panjang. Kini dadanya kian terasa sesak. Namun terlihat lemah di depan Farraz juga bukan pilihan. Anak itu tidak tau apa-apa, jangan sampai jadi korban keegoisan orang tuanya.

"Sayang, ayo masuk! Masa meluk mama di depan kamar gini," ujar Kinar pelan sambil mengusap kelap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status