Share

Bab. 73

Sawitri sedikit enggan menyapa, maksudnya, Sawitri sebenarnya sudah tak mau bertemu muka dengan keluarga mantan suaminya, bila harus berpapasan, maka Sawitri akan menghindar, memilih jalan yang lain.

Lalu sore ini, tiba-tiba saja mantan mertuanya itu datang dan sudah berdiri di hadapannya.

“Oh, ada apa ya, Bu?” tanya Sawitri tanpa mempersilahkan bu Masita masuk.

Bu Masita yang masih berdiri di depan rumah guru sederhana itu, mengedarkan pandangan matanya di tembok rumah bercat putih itu. Ia melihat Sawitri sebuah potret dengan senyum bahagia Sawitri dengan pak Saleh yang duduk di kursi. Terlihat di foto itu Sawitri sudah mengenakan baju kheki, seragam PNS. Ada lagi foto dengan rekan-rekan yang memakai baju serupa, bahkan ada foto sebesar lima R, foto Sawitri dan Shafiya. Bu Masita juga mengenal anak ini. Cucunya bu Sukma. Belum lagi dua karung beras Bulog ukuran 50 kg masih utuh Sawitri sandarkan pada pojok sebelah kiri dinding rumahnya, buat mata bu Masita nyaris terbelalak. Sawitri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status