Share

Bab 37

Bab 37

Kepergian emak

"Pakde …." Aku menahan tangis dengan segenap tenaga yang tersisa.

Setelah peristiwa keributan di rumah mertua, kini aku disuguhi kehilangan orang terkasih.

"Sabar … Ikhlaskan Emak, biar dia disana bahagia, Insya Allah surga tempatnya," ucap Pakde Pur menasihati.

"Iya, Pakde,"

Pakde Pur adalah saudara Emak yang tertua. Dia perhatian kepada setiap keponakannya tanpa terkecuali. Parasnya yang sangat mirip dengan Emak. Hingga melihat wajahnya saja mampu mengingatkan kembali memori tentang Emak.

********

Aku dan Hawa masih di Klaten. Sudah sepuluh hari sepeninggalan Emak. Kedua saudara ku berkumpul semua, beserta anak istrinya. Hanya Mas Wawan seorang yang tidak ada. Sebab setelah pemakaman selesai Mas Wawan berpamitan pulang.

Biasanya pengajian akan digelar selama tujuh hari berturut-turut setelah ada yang meninggal.

Berhubung malam ini sudah tidak ada pengajian, kakak tertua ku mengumpulkan kami semua di ruang keluarga.

Setelah mengetahui bahwa anak-anak kami suda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status