Share

Bab 42

Bab 42

Kepergian Nanda dan Hawa

POV Bu Partini

Darahku mendidih karena hingga sampai detik ini Nanda tak juga memberikan aku uang sepeser pun. Entah dia mendapatkan sejumlah uang atau sawah yang luas itu?

Yang tambah membuatku naik pitam, dia masih saja mengerjakan jahitannya. Yang suara jahitannya membuatku pusing tujuh keliling.

Sepulang dari tetangga, melihat Nanda seakan amarah ku sudah berada di ubun-ubun.

Terlebih ada sosok Rina yang pasti akan bicara yang tidak-tidak mengenaiku kepada tetangga.

Hingga akhirnya aku meluapkan semuanya kepadanya.

Hingga membuat dia angkat kaki dari rumah ini, syukur-syukur dia tidak akan pernah kembali. Entah mengapa kebencian ku terhadapnya tak pernah padam. Meskipun dia sudah membayar semua hutang-hutangku.

Melihatnya pergi dengan membawa tas di tangan dan juga Hawa dalam gendongan tak lantas membuatku trenyuh. Aku malah berharap dia hilang selamanya.

Setelah aku selesai membuat Nanda menangis. Aku berniat pergi ke kamar mandi, untuk sekedar men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status