Share

Part 26. Luna bertemu Bunga, di kantorku.

POV. Aksa

"Luna, Mama sudah masak. Kalian makanlah ...."

Mama yang sedari tadi hanya terdiam menyimak obrolan, kini telah bersuara.

"Terimakasih, Ma. Saya minta maaf, sudah merepotkan," jawab Luna.

"Tidak ada yang merasa direpotkan. Mama sayang, sama kalian. Justru Mama yang seharusnya meminta maaf, karena Mama sudah gagal mendidik Aksa."

Kini Mama berbicara tanpa melihat kami. Dia pura-pura sibuk memindahkan sayur itu ke mangkuk. Padahal aku tahu, ada genangan bening di pelupuk matanya.

Mungkinkah Mama menangis, karena mendengar perkataan menantu kesayangannya itu?

*****

Tiga hari ini, aku sudah mulai berjalan menggunakan kruk. Aku tidak lagi menggunakan kursi roda.

Luna bisa ke butik dengan lebih tenang, karena keadaanku yang sudah jauh lebih baik.

Berkali-kali Bunga berusaha menelponku, namun hanya aku abaikan begitu saja. Tidak pernah aku angkat. Bahkan akhir-akhir ini aku sengaja sering mengunggah status tentang betapa besarnya cintaku kepada Luna. Aku berharap, Bunga akan menge
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status