Share

Setuju

Setelah menunggu selama lima puluh menit dengan perasaan cemas dan gelisah serta hati dan bibir yang terus memanjatkan do'a, akhirnya penantian itu tiba. Ines sudah melahirkan dengan selamat.

Bayi perempuan dengan berat 1700 gram itu segera dimasukkan ke dalam inkubator dan setelah satu jam, Ines dipindahkan ke area pasca operasi caesar.

Ramzi mencium kening Ines yang masih berbaring lemah di atas ranjang lalu berbisik. "Terima telah berjuang untuk anakku meski saat ini kita belum bisa memeluknya."

Ines tersenyum. "Bukan anak kamu, Mas."

Mata Ramzi melebar. "Bukan anakku? Lalu anak siapa?"

"Anak kita."

Ramzi menggenggam tangan Ines dan menatap wajahnya yang masih terlihat pucat pasca operasi. "Setelah ini aku tidak ingin kamu hamil lagi."

"Lho, kenapa? Bukankah kita sudah berencana untuk punya anak banyak. Minimal empat seperti Ibu agar rumah kita selalu rame?" Ines menatap suaminya.

"Aku tidak tega melihat perut kamu harus disayat-sayat. Pasti rasanya sakit banget. Duh, maaf,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status