Share

31

“Sosok itu mengatakan kalau desa ini dalam keadaan bahaya.”

Ucapan Rojali seketika menambah ketegangan dan keheningan di wajah warga yang hadir di aula. Di sisi lain, hujan kian deras mengguyur Ciboeh. Petir menggelegar merobek lamunan. Di luar aula, tepatnya di samping aula, sebuah batang pisang jatuh ke tanah. 

Tak ada tanya atau sanggahan pada ucapan Rojali yang hampir satu menit yang lalu terucap. Kebanyakan hadirin menunduk, termasuk Pak Dede sekalipun. Udara dingin merambat masuk dari celah pintu yang setengah terbuka.

Pak Dede tampak gemetar dari tempatnya duduk. Rokok yang sudah ada di genggaman jari jatuh ke lantai. Tak ada niatan untuk sekadar mengambil, baik yang baru atau yang sudah dicumbu kuman. Beberap akali ia menoleh pada warga lain. Mereka sepertinya kompak untuk tutup mulut.

“Ya Allah,” teriak Pak Iwan memecah keheningan. Punggungnya tiba-tiba lemas hingga akhirnya tak sadarkan diri. Beberapa orang langsung

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ita Hati Puspita
penasaran euy
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status