Share

47

“Ikut ke rumah Ki Udin?” Rojali memastikan.

“Saya juga mau kirim ... makanan ke sana.” Euis dengan spontan mengambil beberapa dagangan, lalu memasukannya ke keresek.

Pak Juju kembali memelotot saat melihat tingkah Euis. Pria paruh baya itu dengan cepat membawa piring kotor ke dalam warung, sedikit mencubit tangan putrinya.

“Sebaiknya kamu izin dulu sama bapak kamu, Is,” kata Rojali.

“Justru Bapak yang suruh saya, Kang,” ucap Euis cepat, khawatir jika Pak Juju lebih dahulu berbicara.

Mata Pak Juju kian membulat bak telur ayam. Saat akan mencubit Euis, gadis itu lebih dahulu keluar dari warung.

“Sebaiknya kita jaga jarak agar tidak menimbulkan prasangka,” ucap Rojali.

“Baik, Kang.”

Euis buru-buru menunduk saat tahu Pak Juju memelototinya. Ia segera menyusul Rojali dan berjalan di belakangnya. 

Tak ada obrolan selama dalam perjalanan, begitupun saa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status