Share

51

Rojali mengusap wajah dengan kedua tangan saat baru saja terbangun. Pemuda itu turun dari kasur, lalu berjalan ke arah luar. Udara dingin seketika menerjang begitu ia berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil air wudu.

Rojali mengembus napas panjang setelah keluar dari kamar mandi. Tetes air berjatuhan dari wajah dan rambutnya. Ia melirik sekeliling sejenak, kemudian memandangi taburan kelip bintang di langit. Suasana dini hari tampak hening dan menenangkan.

Pikiran Rojali kembali melayang pada kejadian setelah isya tadi. Ia masih ingat saat harus melompat ke selokan hanya agar terhindar dari tabrakan motor yang ia duga adalah milik Reza. Awalnya, Rojali ingin mengenyahkan tuduhan jika sahabatnya itu memang berniat mencelakainya. Namun, entah mengapa hatinya justru tertuju pada dugaannya.

Rojali kembali melangkah menuju rumah. Begitu ia akan membuka pintu dapur, perhatiannya teralih pada arah belakang kediaman yang merupakan persawahan. Secara samar, ia sepert

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status