Share

10. Pusat Perhatian

"Uhuk, uhuk, uhuk!"

Zack tersedak minumannya mendengar pernyataan sang sahabat. Dengan cepat, ia mengelap mulut dan menatap tajam wajah Vigor.

"Jatuh cinta? Kau pikir aku percaya?" Zack sangat kesal mendengar pengakuan Vigor.

"Normal saja, bukan?" Lelaki itu masih terang-terangan menatap Aurora.

"Jaga matamu! Dia adikku!" sentak Zack.

"Adik angkat!" ralat Vigor. "Ya Tuhan, aku tak menyangka kau memiliki adik yang sangat cantik dan bertubuh bagus."

"Jangan sentuh dia, Vigor. Atau persahabatan kita berakhir." Zack mengancam tegas.

Bukannya takut, Vigor justru tergelak. Ia malah mengingatkan Zack saat lelaki itu merebut kekasihnya ketika mereka kuliah dulu. Tak tanggung-tanggung, Vigor malah menemukan keduanya di atas ranjang.

"Kau sudah memaafkanku. Kenapa kau ungkit-ungkit lagi masalah itu. Lagipula aku sudah menjelaskan bahwa mantan kekasihmu itulah yang mengajakku ke ranjangnya!"

"Ya, ya. Memang sudah kumaafkan. Tapi tidak akan kulupakan." Vigor mengibaskan tangannya.

"Dasar pendenda
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status