Share

Harus Jujur

"Hanum...Hanum…." Kudengar suara Mbak Hani memanggilku. Aku sangat hafal dengan suaranya.

Mbak Hani, Mbak Hani, apa sih sebenarnya maumu? Mau merebut Mas Fahmi dari tanganku? Ya silahkan! Tentu saja aku hanya berani berkata dalam hati. Hihihi

Aku masih terdiam tanpa kata. Aku takut menghadapinya, karena hanya sendirian. Mbak Hani itu pintar berakting. Pasti ia pintar memutar balikkan fakta.

Ponselku menyala, kulihat Mbak Hani yang memanggil. Untung saja tadi ponsel aku silent, jadi nggak kedengaran.

Setelah panggilan berhenti, aku meraih ponselku. Segera aku kirim pesan pada Mas Hanif.

[Mas, Mbak Hani ada di depan rumahku. Memanggil-manggil aku, tapi aku diam saja.]

[Kalau kamu sendirian, nggak usah keluar atau menemuinya. Ia suka nekat orangnya.]

[Oke, Mas.]

Aku tetap berdiam diri di dalam rumah. Entah Mbak Hani masih diluar atau tidak.

Kudengar suara motor Arya, berarti Arya sudah pulang. Kulihat jam, memang waktunya Arya pulang. Ternyata aku tadi tertidur. Aku segera keluar dari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Sri Hartati
Suami istri hanya terikat surat nikah, namun saudara terikat hubungan darah. bila suami didepak, apakah saudara kita bisa hilang ikatannya ? ............
goodnovel comment avatar
Bu Iim
lama banget up nya thour
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status