Share

Ke Rumah Sakit

Wita cukup akrab denganku, kami sering pergi jalan berdua. Pergi ke mall, ke salon atau hanya sekedar makan saja. Sangat menyenangkan. Beda sekali dibandingkan dengan jalan bersama Mbak Hani. Pergi dengan Mbak Hani, membuatku merasa iri. Karena dia yang selalu menjadi pusat perhatian. Bahkan banyak yang mengira kalau aku ini kakaknya dan Mbak Hani itu adik. Memang aku tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Mbak Hani. Tapi sayang kecantikan Mbak Hani tidak digunakan dengan baik. Hanya digunakan untuk menggaet suami orang.

"Wita, bagaimana kabar Ibu?" tanyaku.

"Alhamdulillah, Ibu baik, Mbak. Tapi ya itu, sekarang sering uring-uringan. Kasihan Ayah yang selalu kena imbasnya."

"Oh, selama beberapa hari kemarin, Mas Fahmi menginap di rumah Ayah, kan?"

"Iya, tapi selalu pulang malam. Itu yang membuat Ibu suka marah-marah. Ibu Sepertinya shock, melihat anak sulungnya ternyata selingkuh. Karena itu untuk menutupinya, Mbak Hanum yang dijadikan pelampiasannya. Maafkan Ibu ya, Mbak?"

Jadi Wita
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status