Share

Pelakor

"Assalamualaikum," sapaku menjawab panggilan dari Opik.

"Waalaikumsalam. Num, kamu kok nggak nungguin Mas Fahmi? Aku tadi ke kamarnya, ada ibunya Mas Fahmi. Ngoceh-ngoceh nggak karuan gitu." Opik langsung saja nyerocos.

"Maksudnya ngoceh gimana?"

"Biasalah, Num. Ngomongin kamu."

"Oh, biarin aja."

"Kok kamu pulang?"

"Aku diusir sama Mas Fahmi."

"Kok, bisa?"

"Panjang ceritanya. Kalau diceritakan, minggu depan baru selesai," candaku pada Opik.

"Haha…. Aku siap mendengarkan. Kalau dibuat sinetron berapa episode?"

"Banyak….haha…."

"Kamu ini masih bisa bercanda ya?" kata Opik.

"Biar nggak terlalu stress."

Aku pun menceritakannya pada Opik.

"Harusnya ibunya Mas Fahmi dibawa ke psikolog itu. Dia sebenarnya tahu kalau anaknya selingkuh, tapi mengingkarinya. Karena untuk menutupi kekecewaan atas kelakuan anaknya."

"Iya, aku yakin dalam hati kecilnya, Ibu pasti sangat kecewa. Tapi terlalu gengsi untuk mengakuinya."

"Sudah nggak usah jadi beban pikiran. Kamu harus semangat demi anak-anak. Masal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rindhie
Hanum ayo cpt kuasai harta Fahmi .. balik nana sertifikat rmh, mobil dll
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status