Share

Berkemas-kemas

Aku duduk kembali dan bergabung bersama mereka, karena ayah yang meminta.

"Fahmi, kamu tinggal di rumah Ayah saja. Biarkan Hanum dan anak-anak tinggal disini," kata Ayah.

"Nggak bisa, Yah. Ini kan rumahnya Fahmi. Kok Fahmi yang harus keluar," teriak Ibu.

"Sudah, Bu. Nggak usah diungkit-ungkit lagi," bentak Ayah.

Ibu langsung terdiam mendengar Ayah membentaknya. Kasihan juga melihat Ibu dibentak Ayah seperti itu. Tapi memang Ibu yang nyebelin.

"Nggak usah, Yah. Biar saya dan anak-anak yang keluar dari rumah ini. Saya nggak mau nanti diungkit-ungkit terus," kataku.

"Anak-anak tinggal sama Fahmi saja," celetuk Ibu.

"Nggak bakal mau, Bu. Anak-anak pasti ikut saya."

"Oh, kamu sudah menghasut mereka ya? Nanti biar Ibu yang berbicara dengan mereka," lanjut Ibu.

"Silahkan saja. Maaf saya mau ke kamar, mau mulai berkemas-kemas," pamitku, kemudian aku melangkah menuju ke kamar.

Sampai di kamar, aku mulai berkemas-kemas untuk membawa barang-barangku. Lebih baik aku pergi, biarlah aku tidak ting
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status