Share

Mendapat Rezeki

"Bagaimana Mbak Hani, Bu?" tanyaku pada Ibu.

Walaupun aku sangat membencinya, ia tetaplah kakakku.

"Di rumah terus sekarang, sering melamun. Kemarin habis kontrol ke dokter kandungan. Kehamilan Hani sangat rentan, mengingat usia sudah diatas empat puluh tahun. Karena itu diberi berbagai vitamin untuk menguatkan kondisi janin. Tadi ia sudah tidur, makanya kami tinggal." Ibu menjawab dengan nada sedih.

"Maafkan Hanum, Bu. Untuk beberapa waktu kedepan, Hanum belum bisa berkunjung ke rumah Ibu. Hanum masih belajar untuk menahan emosi dan menerima kenyataan yang ada. Masih menata hati untuk menjadi lebih baik lagi. Takutnya kalau bertemu dengan Mbak Hani, malah jadi emosi. Semoga Bapak dan Ibu bisa memahami kondisi Hanum," aku berkata memberi penjelasan pada Bapak dan Ibu.

"Bapak mengerti dengan kondisimu, Nok, dan bisa memakluminya. Kami tidak bisa memaksa kamu untuk memaafkan Hani. Bukannya kami membela dan pilih kasih pada Hani. Kamu berdua anak Bapak dan Ibu, kami tidak membedakan ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sri Hartati
bila sudah begini, pasti yg ada tinggal penyesslan. kecuali orang yg tak punya hati saja yg tak menyesal.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status