Share

Berjuang Demi Anak

"Ayah, terima kasih sudah mengantar kami ke rumah sakit. Maaf saya mau pulang," pamitku pada Ayah. Ayah tampak mengangguk. Aku segera berjalan keluar.

"Hanum!" panggil Mas Fahmi.

Aku mempercepat langkahku, tapi sepertinya mas Fahmi berlari dan sudah ada di depanku menghadang langkahku. Aku berusaha menghindar, tapi Mas Fahmi berhasil menarik tanganku.

"Apa yang terjadi?" tanya Mas Fahmi.

"Mas, Bapak dan Ibu tidak menuntutmu bertanggung jawab atas kehamilan Mbak Hani. Bapak ikhlas, karena memang Mbak Hani juga yang salah. Dan kalaupun keluarga Mas Fahmi tidak mengakui bayi itu, tidak masalah. Tapi tidak perlu sampai membunuh janin bayi yang tidak berdosa. Katanya orang kaya berpendidikan, tapi kelakuan Ibu tadi, tidak termaafkan. Selamanya Ibu kami anggap sebagai pembunuh cucunya sendiri."

Mas Fahmi tampak terdiam.

"Setelah kejadian ini, jangan harap Arya dan Adiva mau berbaik hati dengan kalian. Keluarga bar-bar." Aku berkata dengan sangat kesal.

Kupandangi wajah Mas Fahmi, ia tampak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status