Share

Merawat Fahmi

"Bu, ayo makan. Tadi Adiva beli ayam geprek," ajak Adiva.

"Oke, ayo makan.Kami makan dulu ya, Mas?" kataku pada Mas Fahmi.

Kami bertiga makan dengan lahap, terutama aku. Mungkin karena aku belum makan dari pagi. Nikmatnya jadi orang sehat, bisa menikmati makanan dengan enaknya. Mas Fahmi hanya melihat kami, sesekali ia tersenyum.

Selesai makan, Arya dan Adiva pulang.

"Jangan lupa, kunci semua pintu ya?" pesanku pada anak-anak.

"Iya, Bu." Mereka menjawab hampir bersamaan. Kemudian mereka pamit pada ayahnya. Tinggal aku berdua dengan Mas Fahmi.

"Mas, aku mandi dulu, ya? Rasanya gerah sekali," ucapku.

Mas Fahmi hanya mengangguk. Aku pun segera mandi, tapi dengan metode kilat khusus, alias cepat. Segarnya badan dan pikiranku.

Selesai mandi aku langsung salat magrib.

"Mas, ayo minum obatnya dulu," kataku mendekati Mas Fahmi. Ia pun mengangguk. Aku membantunya untuk duduk. Kemudian memberinya obat untuk diminum.

"Mau berbaring lagi?" tanyaku.

"Nanti saja, Bu. Mau duduk saja, punggung ter
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status