Share

Nasihat Mertua

Mas." Aku memanggilnya.

Ia tetap menatap ke arah lemari pakaian dan mencari pakaian.

"Sudahlah, aku capek. Aku tidak mau berdebat denganmu." Mas Fahmi berkata sambil memakai pakaiannya.

"Tidak ada yang mengajak Mas berdebat. Percuma saja, karena Mas pasti merasa paling benar. Sedangkan aku hanya perempuan bodoh, yang beruntung dapat menikah dengan Fahmi Airlangga bin Rahman Hakim."

Mas Fahmi mendelik ke arahku, sepertinya tidak suka dengan ucapanku.

"Mana ponselku," tanya Mas Fahmi dengan suara yang emosi.

"Nggak usah ngurusin ponsel."

"Hei…." Belum sempat Mas Fahmi menyelesaikan ucapannya, aku segera memotongnya.

"Jangan berteriak, ada Ayah dan Ibu. Sana temui mereka," kataku sambil keluar dari kamar.

Aku berjalan menuju ke dapur untuk membuatkan minuman. Terdengar gelak tawa Arya dan eyangnya. Segera aku selesaikan membuat minum dan menghidangkan di meja. Ternyata Mas Fahmi sudah bergabung dengan mereka. Aku melihat kalau ada kecanggungan antara Mas Fahmi dan Arya. Semoga saja Ayah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status