Share

begini

"Mana buku nikah?" tanyanya ketika aku sedang mengatur piring sarapan di meja.

"Buat apa, Mas?"

" Aku lupa kemarin, setelah pernikahan, belum sempat menyerahkan lagi ke Sumda Polres."

Aku mengernyit tidak mengerti apa yang dia katakan sehingga hanya memberikan ekspresi heran.

"Untuk apa?"

"Untuk didaftarkan secara resmi agar menjadi anggota Bhayangkari, Sayang. Kau tidak tertarik?" godanya.

"Tertarik, antusias malah," jawabku sambil tertawa.

"Kupikir kau sudah bosan jadi Ibu-Ibu yang sibuk berorganisasi, apalagi tunjangannya hanya sepuluh persen," gumamnya mengerling manja.

"Ish ...." Aku menarik sudut bibir dan mencubit lengannya.

"Sakinah ... terima kasih ya, sudah jadi istriku, terima kasih mau menemaniku meski gajiku tidak sebanyak ...."

Ia menggenggam tanganku sedang aku langsung menempelkan ujung jari ke bibirnya, dan menggeleng pelan untuk memotong ucapannya.

"Jangan bilang begitu, Mas, aku menerimamu dengan hati bahagia."

"Gaji pokokku hanya lima juta, akan perlu waktu lam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Udah dpt suami baik malah boong ntar kecewa lho
goodnovel comment avatar
Merry Shantoline
jujurlah sakinah, maka semua akan baik2 saja
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status