Share

takut

Aku meringkuk di balik selimut, takut dan gemetar, dan tidak tahu harus berbuat apa. Aku juga bingung harus menelpon suami atau tidak.

"Ya Tuhan, aku takut," gumamku dalam hati, keringat dingin mengucur. Dan tubuh ini gemetar tidak karuan, Aku tidak tahu harus berbuat apa dan bagaimana

Tring ...

Ponsel berdering dan kembali menyentakkan diriku yang sedang ketakutan. Kuraih benda itu dengan cepat namun sesaat kemudian aku ragu, mungkin saja pria itu sedang menunggu jawabanku.

Kumatikan benda pipih itu namun kembali benda itu berdering gencar.

"Ha-halo," jawabku gemetar.

"Sakinah lagi apa?"

"Mas ... aku takut, segera pulang Mas," ujarku memelas.

"Apa yang kau takutkan?"

"Aku gelisah Mas," jawabku gemetar.

"Kenapa?"

"Entahlah aku merasa seseorang tengah mengintai kehadiranku," jawabku takut.

"Jangan khawatir aku akan menyuruh seorang anggota untuk memeriksa keadaan," jawabnya.

"Kenapa kamu gak pulang, Mas?"

"Aku ada rapat, sayang, aku gak bisa pergi."

"Ya Allah, aku takut, aku takut
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status