Share

Ratapan Sumini 2

Darsih menggedor-gedor pintu rumahku namun ku abaikan. Hingga aku ikut terlelap dalam tidurku.

"Mbah, pipis"

Aku dibangunkan oleh rengekan Alina yang meminta untuk pipis.

"Ya udah, ayo nduk mbah anterin pipis, nanti malah ngompol disini"

Kuangkat Alina dalam gendonganku, segera ku antarkan dia menuju kamarandi, namun begitu ku buka pintu Darsih sudah memakiku.

"Ya Allah Alina! Ibu cariin kemana-mana ternyata malah sembunyi disini? Telingamu itu lo ditaruh dimana?"

Tak kuhiraukan Darsih, biarkan saja dimengomel, dengan begitu Alina tidak akan menyukainya dan akan lari mengadu kepadaku setiap kali ibunya menegurnya. Akan ku ceritakan tentang betapa menyebalkanya sang ibu, dan akan ku manja ketika anak itu bermain ke tempatku. Karena kehadiran dan celoteh lucu anak itu selalu bisa mengobati rasa kesepian yang selama ini aku rasakan.

"Alina! "

"Dhalem bu, pipis"

(iya bu, pipis)

"Kenapa dipanggil-panggil nggak jawab? Ibu kawatir mencarimu kemana-mana!"

"Alin bobo bu, dikeloni mbah Su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status