Share

Bab 16b

"Menurutmu bagaimana? Coba tebak," tatapnya padaku dengan mengembangkan senyum.

Aku pikir dia hanya bercanda, tetapi ternyata dia menunggu responku. Matanya masih melihat padaku.

Aku terdiam sejenak, tak tahu harus berkata apa. Seketika aku mengarahkan kembali pandanganku ke depan, tidak kuat melihat tatapan matanya yang menusuk. Entah apa arti tatapan mata itu.

"Oh, taksinya sudah tiba. Mari, Mas. Aku harus pergi sekarang. Terima kasih, ya." Aku beranjak dan bergegas menuju taksi.

Mas Arka hanya melambaikan tangan ke arahku. Sekilas, aku melihatnya dari dalam mobil. Dia masih bergeming dari tempatnya berdiri, menatap mobil yang aku tumpangi.

Setelah beberapa lama, mobil yang aku tumpangi sampai ke tujuan. Aku langsung beristirahat di rumah, tidak sempat ke kedai. Mba Tina sudah aku beritahu lewat WA sekaligus memintanya, mengantarkan Naya ke rumah.

Seharian aku sangat kelelahan. Lelah hati karena memikirkan langkah Mas Adnan mengajukan banding. Aku tidak menyangka dia sekejam itu.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Ngapain sh buka pintu minimal tanya dulu kek liat dr jendela kek
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status