Share

Bab 24b

POV Author

"Iya, benar, Mas. Secepat mungkin, Mas ajukan. Hubungi segera pengacaramu," sahut Lisa.

Sedangkan wanita tua yang berada di kursi depan tidak berkata apapun. Ia tidak tahu harus berkata apalagi. Pikirannya dipenuhi dengan bayang-bayang para debt colector yang akan datang menagih. Bagaimana nasibnya nanti.

"Sudah, sudah, Mas belum bisa mikir untuk saat ini. Kepalaku ingin sekali pecah di sini." Kepala Adnan sangat pusing dan sakit karena berat berpikir. Ia tidak bisa mencerna ucapan apapun untuk saat ini.

Taksi terus melaju dan mereka masih serius mengobrol. Sedangkan Adnan dan ibunya hanya diam, membisu. Obrolan Raisya dan adiknya tidak bisa ia serap dengan baik.

Setelah beberapa lama, mereka pun sampai kemudian keluar dari mobil.

"Bagaimana nasib Ibu, Nan?" Wanita tua di sebelahnya menangis tersedu-sedu setelah memasuki rumah. Ia duduk dengan wajah penuh kekhawatiran.

Ia sangat takut, membayangkan para debt kolektor datang ke rumah dan memarahi, bahkan membentaknya. Ia t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
trys sja halu rasain pebgkhianat dpt itu belum seberapa si balasanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status