Share

Part 158. Berdamai Bukanlah Perihal Mudah

Tampak Arjuna berhenti mendadak, Jayanto pun merasa heran.

"Kenapa, Ar?" tanya Jayanto saat hendak melewati Arjuna.

"Ada perlu, Pak. Bapak duluan saja!" serunya.

Jayanto yang dipegangi kedua bodyguardnya pun tetap melanjutkan langkah keluar dari hotel.

Ratna terkejut seraya menatap lekat Arjuna.

"Kenapa, Mas?" tanyanya.

Arjuna mengedipkan dua kali matanya lalu menggerakkan bola matanya ke arah samping. Ratna yang seolah paham pun langsung membungkuk ke arah Devina.

"Na, mama sama Oom Arjuna ngomong di sana sebentar, ya. Nana tunggu di sini. Mama nggak lama."

Devina mengangguk setuju. Keduanya pun langsung menjauhkan diri dari posisi Devina berdiri.

"Kenapa, Mas? Kamu jangan bikin aku makin deg-degan," bisik Ratna.

"Sorry. Soalnya aku baru ingat, kalau seandainya benar Bram yang tertabrak bagaimana?"

"Ya nggak masalah, mungkin itu sudah takdirnya," sahut Ratna cepat.

"Bukan, maksud aku bukan itu."

"Lalu apa, Mas? Itu Devina ngelirik arah sini. Kamu mau ngomong apa sebenarnya?" desak Ra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status