Share

Part 159. Ini Sudah Direncanakan, Bukan?

Arjuna tak langsung merespon apa yang ditanyakan Ratna. Dia melangkah agak menjauh dari teras IGD dimana Bram ditindak. Mata Wati yang menatap tajam turut menjadi salah satu alasan Arjuna memilih menjauh.

"Mas … Kamu masih disana 'kan?"

"Iya, aku masih disini. Ini lagi menjauh, soalnya mantan mertua kamu ngeliriknya tajam banget. Seram."

"Udah disana mamanya Mas Bram? Siapa yang ngabarin?"

"Kayaknya tahu dari berita televisi, Rat."

"Maksud kamu? Diantara wartawan yang ada di hotel tadi itu, ada yang siaran live?"

"Begitu sepertinya. Soalnya nyampe rumah sakit mama Bram tadi …."

*

"Oh, jadi kamu sengaja membuat anak saya malu secara terang-terangan. Hah?" Suara Wati menggelegar membuat semua mata yang ada di sekitar IGD menoleh ke sumber suara. Bahkan, ada juga yang mendekat saking penasarannya.

Arjuna berusaha mengontrol emosinya. Meskipun Bram sudah begitu jahatnya pada dirinya, akan tetapi Arjuna tidak ingin meluapkan emosinya pada Wati.

"Sudah, Bu. Jangan main tuduh. Sekarang mendi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status