Share

37. Proses Di Mulai

"Bapak marah ya, Bu?" tanya Topan polos padaku.

Aku hanya mengedikkan bahu tanda tidak tahu. Lalu kulihat Topan segera memotong ayam yang sudah dibakar dan memberikan pada pembeli yang sudah menunggu sejak tadi. Setelahnya pemuda itu kembali ke dapur untuk membalik ayam yang dia rebus dalam panci.

Sedangkan aku masih duduk membungkusi lalapan dan sambal. Aku sangat bersyukur akan nikmat dam berkah yang dilimpahkan padaku. Bisnis ayam bakar ini sangat membantu perekonomian keluargaku. Pada awalnya aku kurang percaya diri, tetapi berkat keuletan ponakanku itu sekarang bisnis ini cukup menjanjikan.

Waktu teris berlalu tanpa terasa malam pun tiba. Hatiku mulai berdebar menunggu pagi. Apa yang terjadi dalam kisah hidupku yang memilki seorang madu yang jelas dan nyata mengucapkan ijab qobul di depan mataku. Sanggupkah aku melihat semua? Tentu sebagian wanita mungkin juga semua wanita pasti akan menjawab aku tidak sanggup, lebih baik ceraikan aku.

Namun, semua hal itu tidak berlaku padaku.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status