Share

40. Ojek Online

Zahra masuk kamar lagi, tetapi dia kulihat masih melamun. Kuhampiri dia dan duduk di sebelahnya. Kuusap pelan lengannya sambil mencium ujung kepala.

"Jangan banyak melamun, Nak. Ingat sebaik-baiknya orang akan lebih baik kamu berserah diri pada sang khalik. Padanya lah kita harus bergantung," kataku dengan nada rendah.

"Zahra ingin jumpa abah, Umi. Apakah beliau malam ini pulang?" tanya Zahra sambil mendekap lenganku manja.

"Bukankah abah kamu pagi tadi menikah lagi, Nak. Mungkin malam ini dia akan tidur di rumah istrinya yang baru itu," jawabku.

Zahra pun akhirnya merebahkan tubuhnya, aku mengusap pelan punggungnya. Lalu aku teringat akan permintaan suamiku mengenai ojek online. Belum aku beranjak dari dudukku, sudah kudengar sebuah notif adanya chat masuk. Gegas kubuka layar gawaiku dan benar memang ada chat masuk dari Yahya, suamiku.

[Sampai kapan aku harus menunggu pakaianku di sini, Arini? Apa kau ingin membuatku menjamur?]

Aku termangu membaca isi chat dari Yahya. Sungguh tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status