Share

96.Naik pEsawat

Aku segera keluar di taksi saat kendaraan sudah berhenti. Sopir itu pun segera mengeluarkan semua barang bawan kami dari bagasi. Setelah semua keluar, barulah kulihat Yahya mengeluarkan uang kertas dua lembar berwarna merah. Setelahnya kami mengucapkan terima kasih.

"Saya pamit undur diri dulu, Pak Yahya. Dan terima kasih orderannya, jika saat pulang nanti boleh hubungi saya lagi. Saya siap!" jawab Anwar--pemilik mobil itu.

"Baik, Pak. Terima kasih," jawab Yahya.

Lalu kami berjalan beriringan memasuki lobi bandara domestik. Aku dan Zahra hanya mengikuti langkah Yahya dari belakang. Pria itu berjalan tanpa memedulikan kami--anak istrinya hingga Zahra harus berteriak melepaskan kesal di dadanya.

"Abah!"

Yahya yang mendengar teriakan putrinya segera mneghentikan langkahnya dan berbalik menghadap pada kami. Aku menatap sendu dan penuh harap pada manik cokelat milik Yahya. Ada rasa terabaikan yang menguar dari sorot mata Zahra, rasa kecewa yang kian menghujam relung hati gadisku membuatku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status