Share

Bab 594

Akan tetapi, Rizki sudah membuka pintu mobil dan duduk di dalam.

Alya terdiam.

Ketika Rizki memakai sabuk pengamannya, Alya masih berdiri di luar mobil.

Melihat ekspresi ragu dan terkejutnya, Rizki diam-diam merasa senang. Setelah sebuah senyum tipis muncul di bibirnya, dia berkata, "Kamu nggak naik? Atau kamu terlalu lelah untuk naik ke mobil?"

Alya menggigit bibirnya dan dengan kesal naik ke mobil.

Dia tidak naik ke kursi depan dan langsung ke kursi belakang, dia benar-benar menganggap Rizki sebagai sopir.

Setelah duduk, Alya melirik wajah Rizki melalui kaca spion tengah. Anehnya, dia menyadari bahwa Rizki tidak marah setelah diperlakukan seperti sopir olehnya.

Tak lama kemudian, mobil itu pun meninggalkan Perusahaan Saputra.

Meskipun bagi Rizki mobil ini sangat murah, kemampuan menyetir Rizki sangat baik. Oleh karena itu, dia tidak memiliki masalah selama mobil ini bisa disetir.

Alya duduk bersandar di kursi belakang dengan lengan bersilang.

Dia kira Rizki akan mengomentarinya, teta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status