Share

Bab 94

Wajahnya hanya bisa memerah karena marah dan frustrasi, tetapi dia tidak mengatakan apa pun.

Pada saat itu, Alya yang duduk di sampingnya menatap orang itu dengan dingin dan berkata, "Pak Eko, kalau kamu nggak ingin membicarakan pekerjaan, kami nggak akan duduk di sini dan membuang-buang waktu."

Setelah mengatakan itu, Alya menarik Tiara yang kaget untuk berdiri. Alya tidak peduli pada permintaan maaf dan usaha Pak Eko untuk menahan mereka, dia langsung membawa Tiara keluar dari hotel.

Angin malam menerpa wajah mereka. Tiara memandang Alya dengan terkejut.

"Bu ... Bu Alya, nggak apa-apa bila kita pergi seperti ini?"

Alya meliriknya. "Kalau nggak? Kamu mau tinggal?"

Tiara menggelengkan kepalanya.

"Nggak, nggak mau."

"Ya sudah, ayo kita pergi."

Alya pun memanggil sebuah taksi dan pergi membawanya.

"Saat bekerja di bawahku, kamu nggak perlu menderita hal semacam itu. Kalau nggak, para bedebah itu akan makin kurang ajar."

Oleh karena itu, meskipun sudah sekian lama bekerja dengan Alya, Tia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status