Share

31. Tidak Bisa Menolak

Nadisa sedang menyuap sosis ke dalam mulutnya, ketika suara bel di depan kediamannya berbunyi dengan keras. Membuat Mama Ayu beranjak dari posisinya.

Nadisa masih santai saja menikmati sarapannya. Bagaimana pun juga, Nadisa membutuhkan banyak sumber energi untuk menghadapi sumber masalah di kantornya. Jadi ia tidak boleh menyia-nyiakan sarapannya.

"Selamat pagi juga. Ayo masuk, Disa masih di ruang makan. Belum selesai sarapan."

Dahi Nadisa kontan berkerut tatkala sayup-sayup suara Mama Ayu terdengar di telinganya. Kenapa Mama Ayu menyebut namanya? Seingat Nadisa, ia tidak memiliki janji dengan siapa pun. Dan lagi, hari ini 'kan hari kerja. Orang gila mana yang bertamu di saat Nadisa bahkan sebentar lagi akan berangkat?

Nadisa menolehkan kepala ke belakang. Melihat kedatangan sang Mama dengan seseorang yang mengekorinya.

Kedua mata Nadisa melebar.

Itu Jevano. Lelaki itu ada di sini. Bagaimana mungkin?! Kenapa takdir hidupnya jadi kacau begini?!

"Pagi,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status