Share

Bab 37

“Bapaknya Kang Hilman bilang, Mas mau nggak jadi orang yang Allah kasih rejeki bahkan sebelum orang itu minta. Gitu dia tanynya, Dek. Ya, Mas jawab mau.”

Aku menatap dia, masih menunggu kelanjutan ceritanya. Soalnya, aku juga mau. Cuma, kalau aku, sudah minta pun kadang belum dikasih.

“Terus disuruh apa, Mas?’ tanyaku penasaran.

“Cuma satu kata Dek yang dia bilang.” Mas Reza menatap jauh ke depan.

Wah satu doang. Bisalah aku ini.

“Apa itu, Mas?”

“Takwa, Dek. Satu kata itu adalah takwa.”

Seketika aku langsung kehilangan kata-kata. Lalu, aku hanya tersenyum hambar sambil menggaruk kepala. Memang benar, itu cuma satu kata. Namun, butuh waktu, butuh proses dan butuh effort luar biasa.

“Berat, Mas.” Aku tertawa sumbang.

“Tergantung, Dek.” Mas Reza menyanggah.

“Tergantung apa, Mas?” tanyaku lagi.

“Tergantung niat dan pikiran Adek. Kalau Adek bilang berat, ya, berat!” kekeh Mas Reza.

Seketika aku tersipu. Malu sekali rasanya. Padahal dari tadi udah bahas kalau semua tergantung pikiran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Isabella
takut paket dr orang iri
goodnovel comment avatar
Harsa Amerta Nawasena
Penasaran lanjutannya kak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status