Share

2 Mencampakkan Ardy

"Apa? Sayang, mengapa kamu pilih Cleaning Service itu?" tanya Ardy marah-marah dan mendelik ke arah Davin.

Davin yang ditatap Ardy, akhirnya bersuara. "Aku memilih Vania," kata Davin yang secara resmi menyambut pilihan Vania kepadanya sambil menatap wajah Vania.

"Namanya Davin. Gak perlu kan, nyebut profesinya. Aku memang memilih dia. Ini pilihanku. And by the way, kita putus!!!" tandas Vania kepada Ardy untuk kemudian berbalik kembali ke tempat duduknya.

Keadaan yang semula riuh, sempat hening setelah mendengar kata-kata dari Vania untuk Ardy.

Banyak sekali karyawan bahkan petinggi di PT. Agung Pratama yang sudah mengetahui kisah cinta yang bersemi antara Ardy, Executive muda yang kariernya sedang meroket di perusahaan walaupun baru sekitar lima bulan bergabung dengan perusahaan setelah lulus kuliah dari Harvard di Amerika itu, dengan Vania, karyawati yang baru setahun bergabung di perusahaan namun sudah disebut-sebut sebagai kembang Agung Pratama.

Karena Vania dianggap banyak orang, terutama kaum Adam di kantornya, sebagai karyawati tercantik.

Sejak sebulan belakangan ini, banyak orang tahu akan pendekatan intens yang dilakukan Ardy kepada Vania.

Dari mulai melakukan antar jemput kepada Vania, hingga memberikan banyak hadiah, bahkan beberapa hari belakangan ini, terdengar gosip di kalangan terbatas kalau Vania sudah menerima cinta Ardy.

Karena itu, banyak orang menduga, kalau Ardy dan Vania akan mengambil kesempatan berduaan dalam acara cari jodoh nanti, dan bahkan berkesempatan dipilih menjadi Raja dan Ratu acara Cari Jodoh, yang akan segera dilakukan setelah acara Cari Jodoh rampung.

Tapi, tidak disangka kalau keadaannya akan jadi seperti ini. Vania yang cantik jelita itu, malah memilih Davin yang hanya seorang Cleaning Servis, ketimbang Ardy yang seorang Direktur keuangan di kantor yang punya masa depan sangat cerah itu.

Saat ini, banyak mata terbelalak, banyak mulut melongo saat melihat apa yang terjadi di panggung Ballroom.

Ardy yang sangat malu, memandang geram penuh dendam ke arah Davin yang masih tersenyum sambil menatap ke arah Vania yang sudah duduk di tempat duduknya kembali bersama Rani dan Lenny.

Sementara itu, begitu duduk, Vania langsung dicecar pertanyaan oleh Rani dan Lenny.

"Mengapa kamu nolak Ardy, Van?" tanya Lenny.

"Kamu sehat kan, Van?" tanya Rani sambil menaruh tangannya di pelipis Vania.

"Aku sehat kok. aku gak apa-apa. Sumpah. Aku cuma gak mau lagi pacaran sama tukang selingkuh," kata Vania tenang.

"Selingkuh?" tanya Rani dan Lenny hampir bersamaan.

Di atas panggung, Ardy tidak mau berlama-lama dipermalukan dan dilihat dengan rasa kasihan. Karena itu, Ardy memutuskan untuk bertindak.

"Aku memilih Lita. Ayo sini, sayang. Mulai malam ini, kita tidak perlu lagi menyembunyikan hubungan kita yang sebenarnya," kata Ardy kepada Lita.

Lita dengan centilnya segera naik ke atas panggung untuk memeluk tubuh Ardy.

Saat Lita memeluknya, Ardy menatap Vania dingin.

"Ardy selingkuh sama siapa, sih?" tanya Rani.

"Tuh. Dia sudah terang-terangan sekarang," kata Vania sambil menunjuk ke arah Lita yang sedang gelayutan di pundak Ardy.

"Kamu tahu darimana? Mungkin saja itu cuma fitnah," kata Lenny yang selama ini menganggap Ardy seorang pria yang baik.

"Kemarin, saat aku mencoba ke ruangannya Ardy untuk memberinya kejutan, aku malah mendapatkan kejutan di sana. Pintu ruangannya tidak tertutup dan saat aku masuk, mereka berdua sedang berhubungan intim di atas meja dengan posisi Ardy di belakang tubuh Lita. Mereka sedang ... uh. Kalian tahulah apa yang terjadi," kata Vania sedih.

"Tapi, bisa saja kan mereka tidak sengaja dalam posisi gitu," kata Lenny coba berargumen.

"Celana Ardy sudah terbuka dan melotot ke bawah, rok Lita tersingkap, tubuh Lita sedang tertelungkup di meja, mereka sedang bergerak-gerak sambil mendesah. Apa kamu masih mau bilang itu tidak disengaja, heh!" tanya Vania yang membuat dua temannya terdiam.

"Tapi, kan, tidak perlu lah sampai mempermalukan Ardy di depan umum seperti itu. Kan kasihan. Apalagi, dia kan bos kita di kantor," kata Lenny ngeri.

"Awalnya, aku juga gak bermaksud kayak tadi. Awalnya, aku cuma berencana untuk berdiam diri di acara cari jodoh ini. Aku berencana untuk tidak memilih Ardy, tapi juga tidak memilih siapa pun," kata Vania pelan.

"Terus?" sambar Lenny dan Rani hampir bersamaan.

"Sikap pongahnya Ardy itu yang membuat aku berubah pikiran. Karena dia menghina profesi Davin secara berlebihan. Itulah yang membuat aku marah dan melakukan hal yang tadi," tandas Vania.

" Tunggu dulu. Tunggu ... Davin itu siapa, sih?" tanya Lenny.

"Itu tuh, cowok yang kupilih itu," kata Vania sambil menunjuk ke arah Davin yang saat ini sedang berjalan menuruni panggung.

"Maksud kamu, Cleaning Service itu?" tanya Lenny.

"Hus! Jangan ikut-ikutan Ardy lah, suka menghina profesi orang," kata Vania kesal.

"Tapi, dia kan gak level sama kamu. Kalau dibandingkan dengan kamu, jauh lah. Apalagi kalau statusnya dibandingkan dengan Ardy yang masih muda sudah jadi Direktur keuangan itu," kata Lenny sambil mengerutkan keningnya.

"Tapi, kalau tukang selingkuh kayak gitu, buat apa?" ketus Vania.

"Jangan-jangan Davin ini, adalah Mr. Cool, yang pernah kamu bilang dulu. Iya kan?" tanya Rani kepada Vania.

"Mr. Cool apaan sih?" sambar Lenny.

"Kamu pelupa sih?" kata Rani sementara Vania masih terdiam.

"Aku kan memang pelupa, ayo dong. kasih tau," tuntut Lenny.

"Itu tuh, enam bulan lalu, Vania bilang, dia suka sama seorang cowok yang cool dan ganteng di kantor kita. Tapi, cuma bisa saling senyum karena cowok itu, belum pernah melakukan pendekatan, kamu ingat kan?" kata Rani berusaha merefresh ingatan Lenny.

"Ingat sih. tapi, aku pikir, yang dimaksudkan dengan Mr. Cool itu, Si Ardy," kata Lenny sambil berpikir keras.

"Jelas bukan. Si Ardy kan baru mulai muncul di perusahaan kita sejak lima bulan yang lalu, nah, Mr. Cool itu, sudah ada sejak enam bulan yang lalu. jadi, duluan Mr. Cool lah," kata Rani.

"Van, apa Mr. Cool-mu itu, si Cleaning. Eh, si Davin itu?" tanya Lenny memastikan.

"Yes. Aku akui, Mr. Cool-ku itu, memang Davin. Jadi, aku sudah duluan naksir dia, tapi, dia tidak pernah melakukan pendekatan. Belakangan, Ardy muncul dan melakukan pendekatan, yang setelah ku terima. Ardy malah langsung selingkuh. Karena itu, aku memilih kembali ke hatiku yang sebelumnya."

Pengakuan Vania ini, membuat dua temannya melongo.

Selain Lenny dan Rani, ada seorang pemuda lain yang duduk di belakang, dia juga ikut-ikutan melongo.

Dia kemudian menyudahi rekaman suara di handphonenya. Rupanya, sejak tadi, dia telah merekam semua pembicaraan antara Vania dan teman-temannya.

Pemuda ini, bernama Bram. dia juga bekerja sebagai Cleaning Service di perusahaan. Dia beranjak dari tempat duduknya untuk mencari Davin, sahabatnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status