Share

3 Tuan Muda

Davin baru saja turun dari panggung, masih ada waktu untuk ke toilet, sebelum masuk ke acara selanjutnya, yaitu, pemilihan raja dan ratu jodoh.

Sesaat setelah Davin keluar dari toilet, seseorang mendekati dan menyapanya.

"Tuan muda," sapa seorang lelaki yang umurnya sekitar akhir dua puluh tahunan. Lelaki ini memakai baju bermerek dilengkapi dengan jam tangan original merk Rolex, tapi, dia malah memanggil Davin dengan sebutan, tuan muda.

Davin menoleh ke arah orang itu dan jadi sangat kaget melihat orang itu. "Peter. Kau menemukanku?"

"Sudah tiga minggu aku menemukanmu, Tuan Muda. Tapi, aku sengaja, menyelidiki seluruh kehidupanmu disini dulu, sebelum datang menyapamu," kata Peter.

Davin celingukan beberapa saat. Setelah itu, Davin membawa Peter ke daerah dekat kolam renang, di lantai yang sama dengan Ballroom hotel tempat acara kantornya, tapi terpisah dengan jarak yang cukup jauh.

Karena saat ini, sudah hampir jam sebelas malam, karena itu, area kolam renang ini, jadi sangat sunyi.

"Apa ibuku sudah tahu tempat persembunyianku ini?" tanya Davin.

"Sudah, Tuan Muda. bahkan, Ibu Tuan Muda, sudah mengirim pesawat pribadi untuk kepulangan Tuan Muda kembali ke Hongkong."

"Tidak. Aku belum akan pulang. Misi-ku belum selesai."

"Tapi ... tuan muda sudah terlalu lama meninggalkan Hongkong. sudah dua tahun, Tuan Muda. Ayah Tuan Muda, mengharapkan Tuan Muda kembali untuk mengendalikan perusahaan," kata Peter.

"Ayahku kan masih bisa mengendalikan perusahaan."

"Tuan Besar ingin pensiun. Makanya, Tuan Besar ingin Tuan Muda kembali untuk memimpin perusahaan."

"Aku baru saja menemukan gadis yang tepat untukku. Karena itu, aku belum akan pulang ke Hongkong."

"Kalau sudah menemukan jodoh Tuan Muda, itu lebih baik lagi. Ajaklah gadis itu ke Hongkong untuk bertemu Tuan Besar dan Nyonya besar."

"Tidak. Aku harus mengujinya dulu. Aku tidak ingin kisah cintaku, berakhir buruk seperti sebelumnya."

"Maksud Tuan Muda, Jacklyn?"

"Ya. Jacklyn si cewek matre itu. Dia mendekatiku, cuma karena mengincar hartaku. Setelah begitu banyak uang yang aku transfer ke rekeningnya, dia meninggalkan aku begitu saja. Aku tidak mau itu terjadi lagi, Peter."

"Er."

"Karena itulah, aku datang ke negara ini, kampung halaman ibuku ini, dimana, tidak ada seorang pun yang mengenalku dan aku sengaja menjadi seorang Cleaning Service, supaya, kalau ada wanita yang menyukaiku, berarti dia menyukaiku murni karena diriku, dan bukan karena harta keluargaku."

"Tapi, Ibu Tuan Muda sudah merindukan Tuan Muda ...."

"Setelah dua tahun mencari, akhirnya, aku menemukan sosok yang aku cari. Karena itu, bilang kepada ibuku, untuk memberikan waktu tiga bulan saja. Sesudah itu, berhasil atau tidak, aku akan kembali ke Hongkong."

"Baik. Tuan Muda. Aku akan menghubungi Ibu Tuan Muda," kata Peter sambil berlalu meninggalkan Davin.

"DAVIN!!!" terdengar teriakan seseorang. Davin pun menoleh dan melihat Bram, teman seprofesinya dan sahabatnya dalam enam bulan ini, mendatanginya.

"Ada apa, Bram?" tanya Davin.

"Aku mencarimu kemana-mana. Aku bahkan mencari sampai ke Toilet cewek karena tidak menemukanmu di Toilet cowok."

"Ah, itu kan, mau-maunya kamu, buat ngintipin cewek. Iya kan?"

"Gak kok. By the way, aku ingin kamu mendengarkan ini," kata Bram sambil mengeluarkan handphonenya.

"Dengerin apa, sih?"

"Waktu Vania, cewek tercantik di kantor kita, tiba-tiba memilih kamu saat ajang cari jodoh itu, aku kan jadi penasaran. Kebetulan ada tempat kosong di belakang tempat duduknya Vania dan teman-temannya. Karena itu, aku langsung kesana dan merekam pembicaraan mereka. Dan inilah yang kutemukan," kata Bram, sambil menatap Davin.

Kemudian, dia pun memutar rekaman suara Vania bersama dua temannya yang dia rekam di belakang Vania dan teman-temannya.

"Jadi, Vania menganggap ku Mr. Cool?" tanya Davin takjub setelah dia mendengarkan rekaman suara itu.

"Ya. nampaknya dia memang naksir kamu tuh. Rupanya sejak lama dia menyukaimu, tapi, kamu sendiri yang tidak mau melakukan pendekatan. Karena itu, manfaatkan keadaan sekarang ini, mumpung Vania sudah putus dengan Pak Ardy. Aku yakin, Pak Ardy itu, pasti tidak akan melepaskan cewek secantik Vania begitu saja. Iya kan?"

"Iya. Pasti. Sebenarnya, beberapa bulan ini, aku berusaha melakukan pendekatan ke Vania, tapi, selalu dihalangi oleh Ardy dan anak buahnya, sekarang ini, kesempatanku untuk mendekati Vania, apalagi setelah aku tahu isi hati Vania kepadaku," kata Davin sambil mengepalkan tangannya.

"Ayo semangat, friend. Sekarang, kita masuk dulu, sedikit lagi, juri akan memilih dua pasangan terbaik yang akan mengikuti pemilihan raja dan ratu ajang cari jodoh tahun ini. Kamu punya kesempatan untuk menang karena kamu berpasangan dengan Vania, cewek paling cantik di kantor kita. Feelingku sih, kamu dan Vania, akan berhadapan dengan Pak Ardy dan pasangannya," kata Bram menduga-duga.

"Oke. aku siap," kata Davin. Di hati terdalamnya, Davin merasa sangat bangga karena ternyata Vania menyukainya. Dan ini adalah pertama kalinya, dia disukai wanita tanpa dia memakai status dan harta kekayaan keluarganya yang sangat banyak itu.

Davin tersenyum puas dan merasa, Vania semakin dekat untuk menjadi gadis pilihannya bahkan jodoh terbaik untuknya.

Di panggung Ballroom hotel, Mr. Philip Collins sendiri yang mengumumkan dua pasangan pilihannya untuk bersaing dalam memperebutkan gelar Raja dan Ratu ajang cari jodoh tahun ini.

Karena itu, Mr. Philip Collins sudah siap-siap membacakan nama-nama dua pasangan terbaik pilihannya. sebelumnya, Mr. Philip Collins membacakan kata-kata pembuka.

"Mungkin ada yang bertanya, mengapa di saat semua perusahaan, membatasi pacaran atau pernikahan sekantor, tapi semua perusahaan di bawahku, malah melakukan acara ini, acara cari jodoh antar sesama karyawan. Well. aku akan jelaskan lagi disini sekarang.

"Begini, di masa mudaku dulu, aku hanya seorang karyawan rendahan yang dipandang sebelah mata oleh karyawan senior. Aku selalu diejek, hasil kerjaku diremehkan dan kalau hasil kerjaku luar biasa, bos divisiku, langsung mengklaim hasil kerjaku itu sebagai hasil kerjanya. Pokoknya, begitu lah gambaran hidupku dulu," kata Mr. Philip Collins sambil nyeruput air mineral sejenak.

"Suatu saat, bos besar di perusahaanku, ingin menyenangkan putrinya yang baru kerja di perusahaan karena lama sakit. putrinya itu, juga melewatkan sebuah acara penting bagi anak gadis Amerika, yaitu PROM ( pesta dansa kelulusan High School) Kemudian, bosku itu, menyelenggarakan acara pesta dansa di kantor untuk menyenangkan putrinya.

"Aku tiba-tiba dijadikan bahan lelucon oleh para senior. Aku dikasih kertas di punggungku dengan tulisan besar yang isinya, sedang mencari jodoh karena tidak laku-laku."

Semua orang langsung tertawa mendengar cerita Phillip  Collins  itu.

"Itu dimaksudkan untuk mempermalukanku. Para senior yang mengerjaiku tertawa-tawa melihatku. Tapi, saat itu, aku malah menarik perhatian putri dari Big bosku itu. Dia memilihku menjadi pacarnya dan belakangan jadi jodohnya. Itulah yang terjadi. Karena itulah, setelah sukses memiliki banyak perusahaan aku mulai menyelenggarakan ajang cari jodoh ini," kata Mr Philip Collins lagi.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status