Share

ACT 43. Frustasi

Punggung Patricia menabrak dinding dengan begitu keras sampai membuatnya terdiam beberapa saat. William hanya memerhatikan kakaknya dengan cemas, tapi dia tidak berani untuk mendekat. Patricia tertegun karena William ternyata berani untuk melawannya balik meski dia yang sebenarnya bersalah.

“Nona, kau tidak apa-apa? Apa ada yang terasa sakit?” David mendekat dan mencoba untuk menenangkan Patricia yang masih terlihat syok.

“Tidak apa-apa, tolong menjauh dariku David. Aku tidak ingin kamu terluka juga karena aku.” Patricia menolak bantuan David dan malah menatap William dengan tajam.

“Jadi begitu, Will? Kamu sudah berani untuk melawanku sekarang? Kamu tahu siapa yang salah di sini bukan. Ingin menyiksaku sejauh mana, hah?” cecar Patricia. William sama sekali tidak berkutik dan terus bungkam tanpa mengatakan apa pun. Keduanya sama-sama sedang emosi.

Patricia berjalan mondar-mandir untuk lebih menenangkan dirinya dari rasa marah yang meluap-luap pada William. Memukulinya bukan sebuah solu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status