Share

17. Pernyataan Pakdhe

Sontak aku menoleh sesaat. Mendengar pembalut aku kembali mengingat Mas Darma. Apa jangan-jangan dia dalang di balik semua ini? Mengingat dia sering menjilati darah haid.

Apa jangan-jangan ... ini ada hubungannya dengan Mas Darma?

"Bisa jadi! Bisa saja karena darahnya dimakan kuntilanak jadinya berpengaruh ke orangnya. Ya kan? Nur sih gak percaya kalau dibilangin. Gak bisa didik anak dengan baik," timpal seseorang semakin memperkeruh suasana.

"Hust sudah sudah! Gak baik membicarakan jenazah apalagi di rumah duka. Kasihan keluarga. Baiknya kita doakan, tak perlu berprasangka macam-macam yang jadinya malah menimbulkan fitnah. Hidup dan mati seseorang itu sudah diatur oleh sang pencipta." Budhe Yanti yang sejak tadi diam dengan wajah menahan kesal, kini pun ikut angkat bicara.

Seketika semua orang pun terdiam.

Bu Rumi tampak tak suka dengan ucapan Budhe Yanti. Terlihat dari bola matanya yang melirik Budhe Yanti sinis.

Pekerjaan sudah selesai. Jenazah pun sudah siap hendak disalatkan.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status