Share

20. Rayuan Mas Darma

"A-aku hanya tahu pembalut-pembalut itu, Mas. Aku minta maaf. Aku tidak berniat menggeledah tas kamu. Danu yang menemukannya. Dia membuka tasmu berharap ada mainan yang kamu belikan untuknya. Seperti teman-temannya jika ayahnya pulang dari bepergian. Begitu katanya," jawabku sembari menahan suara agar tidak tergagap.

Terpaksa aku mengatakan yang sejujurnya. Alasan itu lebih masuk akal dan lumrah dilakukan anak-anak. Mas Darma pasti percaya.

Tenang, Laksmi! Kamu harus tenang.

Di tengah kegusaran, aku berpikir. Jika sampai terjadi sesuatu padaku tentunya Mas Darma lah yang akan menjadi sorotan pertama warga. Ada sedikit keyakinan dalam diriku bahwa dia tidak akan berani berbuat buruk padaku. Dia tahu bagaimana beringasnya warga kampung sini dalam menghakimi kesalahan orang.

"Lalu?"

"Hanya itu. Selebihnya aku hanya spontan mengatakannya karena dalam keadaan kalut memikirkan kondisi Mira. Saat itu aku juga mengkhawatirkan kamu yang pulang tengah malam dalam keadaan berdarah, Mas.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wiken Titissari
dasar bodoh. kenapa harus pembalu* bekas ? jijay ! kan bisa isi tas dng pakaian , kertas atw apalah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status