Share

28. Peringatan Dari Mbah Darmi!

"Bu, orang gak ada kok! Mungkin si Karto salah lihat kali! Yang ada hanya daun-daun kering!" ujar pria paruh baya bernama Pak Kusno.

Dia baru keluar dari kolong rumah dan seketika membekap mulut ketika melihatku. Mungkin dia tidak tahu kalau aku ada di sini.

"Babi hutannya gak ada?" tanya Bu Nur.

"Kok Babi hutan?" gumam si rambut keriting yang langsung di pelototi oleh Bu Nur. Seolah memberi kode. Dia ponakan Bu Nur.

"Eh, i-iya, babi hutannya gak ada, Bu. Mungkin si Karto salah lihat. Atau sudah kabur?" sambung Pak Kusno meyakinkan.

Namun, aku tahu itu hanya kebohongan semata.

"Ya sudah kalau begitu kami pamit dulu, Mi. Maaf sudah ganggu," pamit Bu Nur.

Benar memang. Tak ada bangkai yang tak berbau. Sedalam apa pun menyimpan bangkai, pasti aromanya akan tercium juga.

Aku tak tahu harus bagaimana. Di satu sisi aku takut kehilangan Mas Darma. Tak dipungkiri jauh lubuk hatiku masih menyayanginya.

Namun, di sisi lain aku juga tak mau kejahatannya berlangsung lebih lama dan memakan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status