Share

26. Ketahuan Kamu, Mas!

"Tidak! Aku hanya mau darah anak perawan! Rasanya lebih manis dan aromanya lebih harum daripada bunga melati."

Aku terkejut ketika mendengar suara seorang wanita menyahut.

"Astaghfirullah!" Reflek aku terpekik dengan keras. Lututku lemas dan akhirnya aku terjatuh ke ubin kayu. Aku tak bisa mengontrol hingga akhirnya menimbulkan suara.

"Laksmi!" pekik Mas Darma.

Gawat!

Seketika aliran darah berdesir. Dingin. Tubuhku pun menjadi kaku. Aku harus beralasan apa ketika Mas Darma nanti bertanya.

Suara derap langkah kaki terdengar keras. Suara itu berasal dari ruang tamu dan berjalan ke mari. Aku makin berkeringat dingin.

"L-laksmi!" Mas Darma sudah berdiri tak jauh di depanku. Dia terpaku menatapku.

"S-sejak k-kapan kamu di situ?" Mas Darma bertanya dengan suara gagap. Wajahnya gusar dan panik. Dia bagai kucing yang tertangkap mencuri ikan.

Aku terdiam sesaat. Meyakinkan diri sendiri untuk jangan takut. Kutarik napas dalam-dalam, lalu mengembuskannya perlahan.

Kamu harus berani, Laksm
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status