Share

25. Siapa Nyai?

***

"Ibuk mau ke warung Bu Santi. Kalian titip apa?" tanyaku pada anak-anak. Aku hendak membeli sabun dan bumbu dapur yang sudah habis.

"Coklat ya, Buk!" sahut Danu.

"Kalau Mira?" tanyaku.

"Aku gak usah, Buk," sahutnya datar. Aku tertegun. Rasa khawatir kembali menyeruak memenuhi pikiran.

Memang sejauh ini dia terlihat baik-baik saja mengenai kesehatan tubuhnya. Hanya saja memang dia tidak begitu ceria seperti dulu. Mira jadi lebih banyak diam.

"Bu, sabun cuci piring sama cuci baju. Sekalian bawang putih dan bawang merah seperempat," ujarku pada Bu Santi.

"Sebentar ya, Mi. Yang lain dulu," sahut Bu Santi sembari sibuk melayani pembeli.

Pembeli memang cukup ramai sore ini. Ada pula yang hanya duduk mengobrol.

"Tahu, gak? Sekarang gak cuma ada maling pakaian dalam, lho! Tapi ada juga maling pembalut!" celetuk salah seorang tiba-tiba

Deg!

Jantungku berdetak kencang mendengar perkataannya. Aku melirik degan ekor mata, siapa yang berbicara. Tetapi aku tidak mengenali. Seper
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status