Share

Damar dan Liana

“Mar, kenapa sih, kelihatannya seneng banget?” ucap Sasti, ibunda Damar di tengah aktivitasnya makan malam.

“Iya, Le. Tumben sampai lebar gitu senyumnya? Sudah lama bapak nggak liat wajahmu sesemringah itu?” Narto ikut bicara.

Damar sontak terperenyak, tidak menduga jika kedua orang tuanya memperhatikan kelakuannya.

“Enggak pa-pa, Pak, Bu. Damar cuma lagi inget seseorang.”

“Siapa dia, Le? Wanita? Ayo cepat dilamar saja. Kamu kan sudah cukup umur. Sudah lebih malah. Keponakanmu saja sebentar lagi mau nikah. Masak omnya belum.”

Damar tertawa. Sejenak kemudian ia menatap wajah ibunya yang ikut tersenyum dan penuh harap. Damar sebenarnya sangat ingin mewujudkan keinginan bapak ibunya, tapi hingga saat ini ia belum jua menemukan wanita yang bisa menggetarkan hatinya seperti Riana dulu melakukannya.

“Andai saja Darma masih ada, pasti dia juga sudah menikah, ya, Pak?” Air muka Sasti tiba-tiba berubah hingga membuat hening mendadak muncul di tengah-tengah mereka. Darma yang merupakan saudara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status