Share

Sang Informan

pov Author

"Iya, sih. Tapi sikap Daffi yang selalu menolak setiap kali kudekati jadi bikin aku curiga, Tante."

"Mungkin aja dia memang lagi butuh waktu sendiri untuk menenangkan dirinya, Fris. Ga ada salahnya kalau kita kasih dia waktu. Mungkin besok-besok ingatannya bisa pulih."

"Jangan sampai Daffi inget lagi, dong, Tan. Gimana, sih? Nanti dia balik lagi sama si Riana itu gimana?"

Juwita sadar kalau ia tadi salah bicara.

"Oh iya, jangan-jangan. Tante mau dia di sini aja. Biarpun dia belum berguna apa-apa, tapi setidaknya nanti tante bisa manfaatkan dia untuk membantu mencairkan semua harta warisan Asmoro."

"Nah, begitu baru benar, Tan." Friska tersenyum lebar. "Jangan lupa kasih ini sama Daffi. Ga usah banyak-banyak. Setidaknya buat ia merasa enjoy dan keenakan dulu. Doktrin pikirannya tentang 'manfaat' mengenai bubuk putih ini. Nanti kalau dia sudah merasa ketergantungan, baru kita kurangi pelan-pelan. Kita buat dia sakau dan memohon-mohon agar kita mau ngasih dia."

Friska tertawa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status