Share

22 Kasih Dia Nafkah Batin

Gio mengemudi sembari memukul setirnya berkali-kali, sudah tidak terhitung jumlah panggilan tak terjawab dari Mutia sebanyak apa ....

Pria arogan itu tidak terlalu memiliki nyali untuk menjawab panggilan telepon dari neneknya.

“Mas, kamu kenapa sih datang marah-marah begini?” Nia menatap heran ke arah Gio yang sedari tadi mengumpat sambil memijat pelipisnya.

“Diam dulu, Nia. Aku sedang berpikir!”

Nia melengos, lalu memilih pergi ke kamar untuk melanjutkan nonton film drama di televisi.

“Aku harus bicara apa sama nenek? Lila pasti sudah menceritakan segalanya ... Dasar tidak tahu diri sekali perempuan itu, bukankah untung kalau dia tetap menjalankan rencana ini sampai akhir?”

Gio berdiri lalu berjalan mondar-mandir sambil mengacak-acak rambutnya. Dia sengaja tidak membuka aplikasi pesan instan miliknya untuk menunjukkan kesan bahwa dirinya sedang tidak online.

Saat pikiran sedang kalut, Gio mendengar suara mesin mobil berhenti di depan rumah Nia. Sesaat berikutnya, gedoran pint
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status