Share

48 Tidak dapat Jatah

"Awas kamu Dipta, aku ingin membunuh perempuan itu."

Tiara terus memberontak agar tangannya terlepas dari cengkramanku.

"Bu Tiara."

Kami semua menoleh ke arah sumber suara. Dua orang laki-laki berseragam kepolisian berjalan ke arah kami.

"Le–pas, Dipt! Ce–pat lepasin aku, sebelum mereka di sini!" Tiara memohon dengan wajah sendunya.

"Ck, tidak akan. Penjara adalah tempat yang paling pantas untuk penjahat sepertimu." Cengkramanku semakin erat, hingga akhirnya

dua polisi itu sudah berdiri tepat di depan kami dan mengambil alih semuanya.

Tangan Tiara langsung diborgol, meski wanita itu terus memberontak.

"Lepasin saya, Pak! Saya tidak bersalah. Apa bapak tidak lihat barusan, dia yang mencoba menyakiti saya!" kilahnya.

Ternyata mulut berbisanya masih berfungsi dengan baik dalam memutarbalikkan fakta.

"Lepasin saya! Heuh!"

"Diam! Atau kami akan bertindak kasar sama anda!" gertak salah satu polisi itu.

Muka Tiara tampak memerah menahan amarah, tapi untuk melawan walau hanya dengan suara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status