Share

47 Penangkapan Tiara

"Paan sih, Mas? Nyebelin banget."

"Tapi, ngangenin 'kan?"

"Nggak?"

"Masak? Gengsi ya ada Mbok Asih? Biasanya juga kamu yang nyosor dulu ...."

"Mas!" pekik Luna sembari menoleh ke arah Mbok Asih yang sedang menahan tawa.

"Mbok jangan percaya sama Mas Dipta, ya?"

"Hehe, iya Buk."

"Mbok percaya 'kan sama aku?"

"Eum, i–ya, Pak."

Jawaban Mbok Asih membuat Luna kembali melotot ke arahku.

"Mbok Asih percaya sama Mas karena terpaksa. Mas 'kan jahat, suka ngancam diam-diam."

Saat mobil telah berhenti di tempat tujuan, aku mendekatkan wajah ke arah Luna.

"Gimana sih ngancam diam-diam. Apa kek aku ancam kamu semalam?" bisikku sebelum kabur.

"Mas!"

Dari luar aku masih bisa mendengar Luna berteriak kesal di dalam mobil.

Haha.

"Silahkan turun Tuan Putri."

Aku membuka pintu untuk istriku dengan memperlihatkan tampang paling manis tanpa dosa.

"Mas nyebelin."

"Ngangenin."

"Ayo, Sayang, Mbok, kita masuk!"

Luna dan Mbok Asih berjalan duluan, sedangkan aku memilh mengekor di belakang mereka sem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status