Share

57. Butuh Waktu Sendiri

Karena dia tahu bahwa Raden kini mengejarnya, Anna terus mempercepat langkah larinya. Tetesan keringat keluar dari dahinya, nafasnya mulai terengah-engah. Sebenarnya Anna tidak terbiasa untuk berlari seperti ini, terlebih di tempat umum seperti mal, tapi kondisi tidak memperbolehkan dirinya untuk berhenti sekarang.

Meski aneh justru orang yang diselingkuhi kabur dari si pengkhianat, saat ini Anna mati-matian berusaha tak tertangkap. "Sial ... hah ... kok ... cepet ... banget, sih...." Mulut Anna berusaha berbicara meski terus tersendat-sendat saat melihat Raden berlari dalam kecepatan kita.

'Kenapa kemampuan fisik pria tampan dan kaya selalu bagus?' batin Anna mengomel.

Selayaknya drama, seperti yang sudah diduga, Raden berhasil meraih pergelangan tangan Anna ketika wanita tersebut sedan menuruni eskalator. Mulutnya hendak terbuka, tetapi otaknya sadar bahwa ini bukan tempat yang seharusnya 'tuk berbicara. Alhasil matanya bergerak memberi pering

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status